portal berita online terbaik di indonesia

Hamas Membebaskan Warga Tua Israel dalam Nama Kemanusiaan

Hamas Membebaskan Warga Tua Israel dalam Nama Kemanusiaan

Keputusan Hamas untuk membebaskan lansia Israel berdasarkan alasan kemanusiaan telah diumumkan pada Senin (23/10/2023).

Dua wanita lansia tersebut bernama Nurit Cooper dan Yocheved Lifshitz, yang ditangkap pada 7 Oktober 2023 di Israel Selatan.

Perdana Menteri Israel telah mengkonfirmasi pembebasan lansia Israel oleh Hamas. Gambar yang diunggah menunjukkan kedua wanita tersebut saat dibebaskan.

Hamas membebaskan lansia Israel dari 200 orang sandera yang ditangkap pada 7 Oktober 2023 di Israel Selatan.

Juru bicara Militan Hamas, Abu Ubaida, menjelaskan bahwa pembebasan kedua lansia tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan kemanusiaan dan kesehatan yang buruk.

Pihak Kantor Perdana Menteri Israel juga telah mengkonfirmasi pembebasan lansia Israel tersebut. Kedua wanita lansia tersebut telah diserahkan kepada Militer Israel.

Setelah diserahkan, kedua wanita tersebut langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan.

Kedua wanita tersebut ditangkap di Kibbutz Nir Oz, yang berada dekat perbatasan Gaza.

Selain kedua wanita tersebut, suami mereka juga ikut diculik oleh Hamas dan masih menjadi sandera hingga saat ini.

Sebelumnya, Hamas juga telah membebaskan seorang wanita Amerika dan putrinya pada Jumat (23/10/2023).

Amerika Serikat sendiri telah menekankan hak Israel untuk melakukan pembelaan diri.

Namun, dua sumber telah mengingatkan Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri AS agar bersikap lebih hati-hati dalam membicarakan Israel.

Presiden AS, Joe Biden, telah jelas menyatakan bahwa ratusan sandera harus dibebaskan terlebih dahulu sebelum mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Israel terus melakukan serangan terhadap Palestina yang menyebabkan banyak korban jiwa di pihak Palestina.

Pada Senin (23/10/2023), Israel melakukan serangan udara terhadap ratusan sasaran di Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa setidaknya 483 orang tewas dalam serangan udara selama 24 jam terakhir.

Kerusakan terbesar terjadi di wilayah Selatan yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan sempit. Daerah ini menjadi target invasi darat oleh tentara Israel.

Serangan Israel saat ini merupakan peristiwa paling berdarah dalam 75 tahun sejarah negara tersebut.

Diperkirakan ada 2,3 juta penduduk Gaza yang kekurangan bahan pokok dan terancam menjadi korban invasi Israel.

Keputusan Hamas untuk membebaskan lansia Israel dengan alasan kemanusiaan mungkin merupakan awal dari gencatan senjata antara kedua negara.

Exit mobile version