Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) telah mencapai Rp 451,5 triliun per September 2023. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 4,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sri Mulyani menyatakan bahwa PNBP telah melebihi target tahun ini, mencapai 102,3% dari target yang ditetapkan. Kinerja ini didukung oleh kontribusi peningkatan pendapatan sumber daya alam nonmigas dan pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan.
“Kontribusi yang besar berasal dari sumber daya alam nonmigas, terutama batu bara yang harganya turun namun tarif royaltinya naik sehingga PNBP lebih tinggi sesuai dengan PP No.26/2022,” kata Sri Mulyani dalam paparan mengenai APBN Kita, Rabu (25/10/2023).
Sri Mulyani juga menegaskan bahwa PNBP batu bara SDA nonmigas tidak mencerminkan harga batu bara yang turun tetapi merupakan perubahan kebijakan.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, PNBP SDA Migas mencapai Rp 87,6 triliun, mengalami penurunan sebesar 20,61% pada bulan September dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Selain itu, PNBP kekayaan yang dipisahkan termasuk BUMN perbankan dan nonperbankan mencapai Rp 70,7 triliun pada September 2023. Capaian ini melebihi target yang ditetapkan dalam UU APBN 2023 sebesar 144%.
Selanjutnya, PNBP lainnya mencapai Rp 121 triliun pada September 2023. Angka ini berasal dari pendapatan minyak mentah (DMO) dan penjualan hasil tambang.
PNBP BLU mencapai Rp 65,7 triliun per September 2023. Penurunan ini disebabkan oleh pengelolaan dana perkebunan sawit yang menurun.
Artikel Selanjutnya:
Lapor Pak Jokowi! Rakyat Juga Susah Cari Uang, Tabungan Ludes
(haa/haa)
