Barang Impor Harus Dimusnahkan, Demikian Keluhkan Airlangga

Pemerintah berhasil mengatasi dan menghancurkan barang impor murah yang masuk ke Indonesia. Tindakan ini dilakukan sebagai respons terhadap keluhan dari pelaku usaha, di mana barang impor melanda pasar dalam negeri.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers setelah memimpin pemusnahan barang impor ilegal di Komplek Tempat Penimbunan Pabean Bea dan Cukai Cikarang, Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (26/10).

“Pelaksanaan hari ini adalah tindak lanjut dari berbagai masalah yang dihadapi oleh barang impor, yaitu banjirnya produk impor murah di pasar yang mengganggu produksi dalam negeri. Selain itu, banyak asosiasi yang mengeluh, dan tentunya barang impor ilegal ini sangat mengganggu performa UKM atau IKM kita,” ungkap Airlangga.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Dirjen Bea dan Cukai Askolani, dan Danpuspom TNI Marsekal Muda R. Agung Handoko.

Barang impor yang berhasil ditindak dan dimusnahkan memiliki nilai sebesar Rp40 miliar, di antaranya berupa Produk Pakaian Bekas, Produk Baja, Pipa, Komoditi Wajib SNI, Produk Kehutanan, Elektronik, Kosmetik, Makanan dan Minuman, serta Alat Ukur dan Produk Tekstil lainnya.

Pemusnahan dilakukan dengan cara melindas sebagian barang impor ilegal secara simbolis.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Menurutnya, dengan adanya penindakan ini, industri dalam negeri dapat berkembang dengan lebih baik.

“Mudah-mudahan kerjasama terus seperti ini, yang selama ini sudah baik kita akan lebih baik lagi. Mudah-mudahan dengan terus kerja sama seperti yang kita lakukan (seperti ini), maka industri dalam negeri terlindungi dan kita juga bisa menjalin hubungan yang baik,” ujarnya.

Artikel Selanjutnya
Menteri Jokowi Ini Mengaku Paling Sering Turun ke Pasar, Siapa?
(mij/mij)

Exit mobile version