portal berita online terbaik di indonesia

Menteri ESDM Menyatakan Keprihatinan Atas Prediksi Kenaikan Harga Minyak

Menteri ESDM Menyatakan Keprihatinan Atas Prediksi Kenaikan Harga Minyak

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memantau kemungkinan kenaikan harga minyak mentah global akibat konflik antara Hamas Palestina dengan Israel. Kenaikan harga minyak tersebut dapat berdampak pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengaku tidak khawatir dengan kemungkinan kenaikan harga minyak mentah akibat musim dingin. Namun, yang menjadi kekhawatiran adalah berlanjutnya perang antara Hamas Palestina dan Israel. Ia berharap agar perang tersebut segera berakhir agar tidak berdampak pada harga minyak.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi bahwa harga minyak mentah dapat melonjak hingga mencapai US$150 per barel jika konflik antara Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas tidak segera berakhir. Jokowi mengingatkan agar semua pihak waspada, karena lonjakan harga minyak dapat berdampak pada sisi fiskal dan moneter.

Lonjakan harga minyak dari sisi fiskal dapat memperbesar anggaran subsidi BBM. Selain itu, lonjakan harga minyak juga dapat meningkatkan inflasi, sehingga perlu dilakukan penyesuaian kebijakan moneter.

Harga minyak mentah hari ini, Kamis (26/10/2023), mengalami sedikit pelemahan. Harga minyak mentah WTI dibuka turun 0,02% menjadi US$85,37 per barel, sedangkan minyak mentah Brent dibuka turun 0,23% menjadi US$89,92 per barel. Pada perdagangan Rabu (25/10/2023), harga minyak mentah WTI ditutup naik 1,97% menjadi US$85,39 per barel, sedangkan minyak mentah Brent ditutup naik 2,34% menjadi US$90,13 per barel.

Kenaikan harga minyak sekitar 2% pada perdagangan Rabu didukung oleh kekhawatiran atas konflik di Timur Tengah, namun kenaikan tersebut terbatas oleh peningkatan pasokan minyak mentah AS yang lebih tinggi dan prospek ekonomi Eropa yang suram.

Exit mobile version