Dua tokoh PDI Perjuangan (PDIP) membuka tentang skenario masa jabatan tiga periode untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dua tokoh tersebut adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Adian Napitupulu.
Yang menarik, langkah ini dilakukan PDIP setelah Gibran Rakabuming Raka memilih Prabowo Subianto sebagai calon wakil presidennya.
Hasto mengakui bahwa isu tiga periode memang ada dan PDIP menolak hal tersebut. Dia mengatakan permintaan tiga periode tersebut datang langsung dari sejumlah petinggi partai.
“Jadi saya sendiri mengalami itu. Jadi ketika saya sedang nyekar di Makam Bung Karno, Blitar, tiba-tiba muncul berita salah satu menteri yang mengatakan berdasarkan big datanya, itu ada cukup banyak yang mendorong perpanjangan jabatan atau tiga periode,” kata Hasto.
Hasto juga mengaku mendengar sejumlah ketua umum partai menyebut isu itu sebagai permintaan langsung dari Jokowi.
Sementara itu, Adian Napitupulu mengatakan keretakan hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi bermula dari isu presiden tiga periode.
Mega dan PDIP sempat diminta untuk mendukung rencana tersebut. Namun, mereka menolak. Menurut Adian, penolakan tersebut menjadi awal mula memburuknya hubungan Mega dengan Jokowi.
“Kemudian ada pihak yang marah, ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” kata Adian.
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno Faldo Maldini membantah bahwa hubungan Jokowi dengan Mega memburuk. Dia sempat bertanya balik alasannya Adian mengungkap hal tersebut.
“Kalau enggak ada bukti, bisa jadi fitnah. Kalau dari kami, senyumin saja. Sama-sama menahan diri, tidak usah memperkeruh situasi,” ucap Faldo.