portal berita online terbaik di indonesia

Waspada! Indonesia Menghadapi Ancaman El Nino Ganas, Apa yang Harus Diketahui?

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan bahwa kemarau panjang dan suhu tinggi akibat fenomena El Nino belum akan berakhir dalam waktu dekat ini. Riset terbaru dari Tim Variabilitas, Perubahan Iklim, dan Awal Musim (TIVIPIAM) BRIN menemukan tanda-tanda bahwa Gorila El Nino atau kemarau yang semakin parah akan terjadi di Indonesia.

Erma Yulihastin, Ketua TIM TIVIPIAM BRIN, mengatakan bahwa indeks dan kekuatan El Nino diukur dengan membagi area di sekitar Samudera Pasifik menjadi 4 bagian. Area 1 dan 2 adalah wilayah timur Pasifik yang mengarah ke negara Peru, sedangkan area 3 dan 4 merupakan wilayah barat Samudera Pasifik. Area 3 dan 4, yang lebih dekat dengan Papua, memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kondisi iklim Indonesia. Jika fenomena El Nino bergerak ke area 3 dan 4, maka kemarau akan bertahan lebih lama dengan intensitas yang lebih kuat. Indonesia diprediksi akan mengalami kondisi seperti El Nino pada tahun 2015.

El Nino pada tahun 2015 dikenal sebagai Gorila El Nino karena periode waktu dan intensitasnya yang tinggi. Erma mengatakan bahwa saat ini sedang ada tanda-tanda terjadinya Gorila El Nino yang harus diwaspadai. Kekuatan El Nino saat ini menuju area 3 Samudera Pasifik yang semakin mendekati wilayah Indonesia. Jika El Nino semakin mendekati area 3, maka dipastikan akan terjadi kemarau yang lebih panjang di Indonesia.

Namun, Erma menyatakan bahwa belum ada yang bisa memastikan apakah Gorila El Nino akan terjadi di Indonesia. Peneliti masih terus memantau perkembangan cuaca di Samudera Pasifik. Banyak ahli juga menduga bahwa fenomena Gorila El Nino disebabkan oleh kenaikan suhu bumi lebih dari 1,5 derajat Celsius akibat perubahan iklim. Banyak badan klimatologi di dunia sedang berusaha untuk membuat pemodelan cuaca yang lebih akurat dengan mempertimbangkan perbedaan suhu tersebut.

Exit mobile version