portal berita online terbaik di indonesia

Masker Kembali Digunakan oleh Warga Beijing, China Karena Kejadian Bencana Baru

Beijing, CNBC Indonesia – Beijing, China kini tengah dilanda bencana baru yaitu kabut tebal. Para ahli menghubungkan kabut asap di Beijing yang telah berlangsung selama beberapa hari dengan difusi atmosfer yang buruk. Hal ini disebabkan oleh lemahnya arus udara dingin dari utara yang tidak sesuai dengan musimnya.

Jarak pandang di sebagian besar wilayah Beijing turun menjadi kurang dari 500 meter. Warga diminta untuk menggunakan masker. “Saya tidak menyangka kabut asap akan begitu parah akhir-akhir ini. Masker yang saya bawa hampir habis,” kata seorang turis Beijing berusia 24 tahun yang bernama Gao.

Kondisi yang sama juga terjadi di Provinsi Hebei dan kota Tianjin. Hebei bahkan berada pada tingkat kewaspadaan polusi tertinggi. Kementerian Lingkungan Hidup China mengatakan, “Polusi udara sedang hingga berat diperkirakan terjadi di wilayah Beijing-Tianjin-Hebei dan kota-kota sekitarnya hingga Kamis, dengan kondisi parah dalam waktu singkat. Meskipun wilayah utara akan membaik pada paruh pertama bulan ini, polusi mungkin masih ada di wilayah selatan.”

Observatorium Beijing mencatat suhu rata-rata dalam sepuluh hari terakhir bulan Oktober yang lebih tinggi dari biasanya. Suhu rata-rata tersebut merupakan yang tertinggi kedua dalam 62 tahun terakhir setelah rekor suhu pada tahun 2006. Namun, mulai Kamis malam, udara dingin diperkirakan akan mendorong suhu lebih rendah, mungkin ke titik terendah baru.