portal berita online terbaik di indonesia

Serangan Rusia Buat Gaza dan Ukraina Tertekan

Di tengah perhatian dunia yang sedang tertuju pada perang di Gaza, Rusia ‘diam-diam’ meningkatkan intensitas serangannya terhadap Ukraina. Kyiv dilaporkan mengalami serangan terbesar dalam satu hari pada Selasa (31/10/2023) sejak awal tahun ini.

Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko pada Rabu (1/11/2023) mengatakan pasukan Rusia menembaki 118 permukiman di 10 wilayah Ukraina selama sehari terakhir, menyebabkan kematian dan korban jiwa.

“Ini adalah jumlah terbesar kota-kota dan desa-desa yang terkena serangan sejak awal tahun ini,” kata Klymenko, seperti dikutip CNBC International. “Pada malam hari, penjajah melancarkan penembakan besar-besaran di wilayah Ukraina, ada yang tewas dan terluka.”

Klymenko mengatakan sejumlah wilayah menjadi sasaran, termasuk Poltava, Kharkiv, Donetsk, Dnipropetrovsk, Kherson dan Mykolaiv.

Di wilayah Poltava di Ukraina tengah, pasukan Rusia menyerang kilang minyak dengan drone pada malam ini. Serangan tersebut menyebabkan kebakaran di kilang yang kemudian dapat dipadamkan.

“Tadi malam musuh berulang kali menyerang wilayah Poltava. Peringatan udara berlangsung lebih dari empat jam… Sayangnya, kilang minyak di Kremenchuk terkena serangan,” kata gubernur wilayah Poltava Philip Pronin melalui Telegram.

Dia menambahkan bahwa pasukan Ukraina menembak jatuh sebagian drone Rusia yang digunakan untuk menyerang wilayah tersebut.

Melihat situasi ini, Kyiv mencoba mengumpulkan pasukan, mendesak mereka untuk melawan kelelahan saat serangan Rusia semakin intensif.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mencoba mengerahkan pasukan dan dukungannya untuk Ukraina pada Selasa, dengan mengatakan tidak akan ada kemenangan mudah dalam serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.

“Dunia modern dirancang sedemikian rupa sehingga terlalu cepat terbiasa dengan kesuksesan,” katanya dalam pidato malamnya. Ia menambahkan bahwa “ketika agresi besar-besaran dimulai, banyak orang di dunia mengira Ukraina tidak akan bisa bertahan.”

“Sekarang hal-hal besar yang dilakukan oleh rakyat kita, semua pejuang kita, dianggap remeh,” tambahnya.

Exit mobile version