Israel telah memulai operasi militer di Kota Gaza, dan sedang memburu pemimpin Hamas yang terjebak di dalam bunker. Tank-tank Israel telah diposisikan di pinggiran kota dan markas Hamas sebelum permusuhan terjadi. Israel berencana untuk menyerang Gaza dan memusnahkan pejuang Hamas yang sebelumnya menyerang kota-kota Israel.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan pasukan Israel beroperasi di jantung Kota Gaza untuk menargetkan teroris Hamas, infrastruktur mereka, komandan, bunker, serta ruang komunikasi. Israel juga fokus untuk memperketat pengawasan di sekitar Kota Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa mereka meningkatkan tekanan terhadap Hamas setiap jam, dan telah berhasil membunuh ribuan teroris. Militer Israel juga mengatakan bahwa militan Hamas menembakkan rudal anti-tank ke pasukan Israel dari rumah sakit terdekat.
Perang tersebut telah menimbulkan kerusakan besar pada wilayah Kota Gaza, dan memakan banyak korban jiwa. Warga Palestina yang tinggal di wilayah tersebut turut merasakan dampak dari perang tersebut, dengan banyak di antaranya yang terluka dan kehilangan tempat tinggal.
Saat ini, baik Israel maupun Hamas masih menolak seruan untuk menghentikan pertempuran. Sejumlah rencana telah diusulkan untuk mengatasi konflik ini, namun masih belum mencapai kesepakatan yang jelas.
Pemerintah AS, melalui Presiden Joe Biden, menentang pendudukan kembali Israel di Gaza. Diskusi diplomatik juga sedang dilakukan untuk mencari solusi atas konflik ini, termasuk pengerahan pasukan multinasional dan pengawasan sementara PBB terhadap daerah kantong Gaza.
Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi isu yang terus berlangsung selama beberapa generasi, dan belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian yang jelas. Semoga kedamaian dan solusi yang adil dapat ditemukan dalam mengatasi konflik ini.