Gaza, Palestina, 28 November 2023 – Meskipun gencatan senjata sementara masih berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, Herzi Halevi, Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel, menyatakan bahwa pasukannya telah mempersiapkan perang baru melawan Hamas. Meskipun pembicaraan diplomatik sedang berlangsung untuk memperpanjang gencatan senjata, IDF bersiap untuk melanjutkan pertempuran.
Halevi juga menyatakan bahwa tujuan operasi militer Israel di Gaza adalah untuk membubarkan Hamas. Dia mengatakan bahwa pihaknya menggunakan hari-hari gencatan senjata sebagai bagian dari persiapan operasi baru.
Menurut analis dari Doha Institute for Graduate Studies, Omar Ashour, perang baru di Gaza mungkin tak bisa terelakkan. Pasukan Israel dan Hamas kemungkinan menggunakan jeda dalam pertempuran untuk menyusun kembali unit-unit yang kekurangan amunisi atau melukai para pejuangnya. Ashour juga memperingatkan bahwa perang elektronik pun akan terjadi.
Di sisi lain, laporan dari Institute for National Security Studies (INSS) mengutip Moody’s, menyatakan bahwa perang dengan Hamas merugikan Israel dengan nilai kerugian mencapai US$ 269 juta per hari. Perang Gaza dikatakan memberikan pukulan yang lebih besar terhadap perekonomian Israel dibandingkan konflik sebelumnya, yang bisa mengancam masa depan ekonomi Israel.
Moody’s juga merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi Israel dan memprediksi kemungkinan penurunan peringkat kredit Israel. Perang tersebut disebut-sebut akan menyebabkan gangguan pada pasar tenaga kerja dan melambatnya pertumbuhan produktivitas.
Dengan situasi yang semakin memanas, perang Israel dan Hamas yang terjadi sejak 7 Oktober kemungkinan akan terus berlangsung, sehingga memunculkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap kestabilan politik dan ekonomi di kawasan tersebut.
