Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan bahwa boikot produk Israel di Indonesia tidak berdampak pada neraca perdagangan Indonesia. Pasalnya, perdagangan antara Indonesia dan Israel sangat kecil.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyatakan bahwa secara umum kondisi politik antara Israel dan Palestina tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia.
Pudji menambahkan bahwa volume impor Indonesia dari Palestina dari Januari sampai Oktober 2023 hanya sebesar 0,000%. Sementara itu, impor non-migas dari Israel hanya sebesar 0,0110%. Berdasarkan data BPS, komoditas impor Israel ke Indonesia antara lain adalah mesin dan pesawat mekanik, perkakas, perangkat potong, dan perangat optik.
Hingga saat ini, Hamas telah memberi sinyal damai kepada Israel di wilayah Gaza, Palestina. Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan kelompok militan tersebut terbuka untuk melakukan perundingan guna mengakhiri perang. Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, ia menyatakan bahwa Hamas siap untuk berdialog dengan Israel dan berharap bahwa pembicaraan di masa depan dapat menciptakan “rumah Palestina” baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza.