Berbagai lembaga survei terus merilis temuan mereka terkait elektabilitas calon presiden dan wakil presiden periode 2024-2029. CNBC Indonesia menyoroti hasil dari 8 lembaga survei yang telah dirilis dari awal Desember hingga Rabu (27/12/2023).
Lembaga survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran yang unggul dengan elektabilitas 43,7%. Survei ini dilakukan pada 13-18 Desember 2023 dengan melibatkan 1.300 orang responden di 34 Provinsi Indonesia.
Indikator Politik Indonesia juga merilis hasil simulasi elektabilitas pasangan capres dan cawapres dengan Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas 46,7%. Survei ini dilakukan pada 23 Desember hingga 24 Desember 2023 terhadap 1.217 responden.
Sementara itu, Indikator Publik Nasional juga merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres dan cawapres dengan Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas mencapai 50,2%. Survei ini melibatkan 1.670 responden yang tersebar di 34 provinsi Indonesia.
Selain itu, survei dari Litbang Kompas juga mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 39,3%, yang menempati urutan pertama di survei. Sedangkan survei dari Arus Survei Indonesia (ASI) mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 34,2%, dengan survel dilakukan di Pulau Jawa.
Lembaga survei Populi Center juga merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan capres dan cawapres dimana Prabowo-Gibran mendapat elektabilitas tertinggi dengan 46,7%. Berbeda dengan hasil survei dari Roy Morgan yang mencatat Ganjar Pranowo sebagai calon terunggul dengan perolehan 38%.
Sementara itu, survei Poltracking Indonesia mencatat elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mencapai 45,2%.hasil survei ini menunjukkan keragaman elektabilitas pasangan capres dan cawapres serta perkembangan yang terus berubah. Hasil survei ini berpotensi dapat berubah mengingat adanya perkembangan politik yang terus berlangsung.