portal berita online terbaik di indonesia

Terjadi Gempa Terbaru di Jepang yang Menimbulkan Tsunami, Korban Tewas, dan Kondisi Nuklir-WNI Terkini

Terjadi Gempa Terbaru di Jepang yang Menimbulkan Tsunami, Korban Tewas, dan Kondisi Nuklir-WNI Terkini

Gempa bumi dengan magnitudo 7,6 melanda pesisir Jepang bagian Barat pukul 16.00, Senin waktu setempat. Hingga saat ini, Pemerintah Jepang masih terus memperbaharui status keamanan pada wilayah yang terdampak bencana alam itu. Lalu bagaimana update-nya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Selasa (2/1/2024).

Peringatan Tsunami
Sebelumnya, Badan meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami besar untuk Prefektur Ishikawa dan peringatan tsunami rendah untuk wilayah pesisir Barat Honshu lainnya hingga Hokkaido. Peringatan serupa juga diberikan oleh tetangga Jepang seperti Rusia, Korea Utara, dan Korea Selatan. Namun saat ini, peringatan tsunami besar di wilayah Ishikawa diturunkan menjadi tsunami biasa. Ini berarti laut masih dapat menimbulkan gelombang hingga tiga meter. “Peringatan ini berarti warga yang tinggal di wilayah pesisir masih belum diizinkan untuk kembali ke rumahnya,” kata Juru Bicara Pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, dikutip Guardian. “Setiap menit berarti. Mohon segera dievakuasi ke tempat yang aman,” ujarnya. Hayashi menyebutkan setidaknya enam rumah rusak akibat gempa dengan orang-orang terjebak di dalamnya. Selain itu, akibat gempa, kebakaran terjadi di kota Wajima, Prefektur Ishikawa, dan listrik padam di lebih dari 30.000 rumah tangga. “Militer Jepang mengambil bagian dalam upaya penyelamatan,” katanya.

Korban Tewas
Megnutip AFP, dalam update terbaru polisi Selasa pagi, korban tewas akibat gempa bumi pada Hari Tahun Baru di Jepang tengah telah meningkat menjadi enam orang. Awalnya kantor berita Kyodo melaporkan empat orang dipastikan tewas di prefektur Ishikawa. Namun dalam pembaruan, ditemukan dua jenaah baru di kota Nanao dan satu di kota Shika. Media milik pemerintah, NHK, melaporkan beberapa orang mengalami luka ringan ketika mereka tersandung dan terjatuh saat melarikan diri. Sebagian juga terluka setelah tertimpa benda jatuh dari rak. “Kereta cepat di daerah tersebut dihentikan, meskipun beberapa bagian layanan kembali normal pada malam hari. Beberapa bagian jalan raya juga ditutup dan pipa air pecah,” menurut NHK.

Gempa Susulan Seminggu ke Depan
Badan Meteorologi Jepang mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional bahwa lebih banyak gempa besar dapat terjadi di wilayah tersebut dalam seminggu ke depan, terutama dalam dua atau tiga hari ke depan. “Lebih dari selusin gempa kuat telah terdeteksi di wilayah tersebut, dengan risiko memicu tanah longsor dan rumah-rumah runtuh,” menurut badan tersebut. Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menjelaskan bahwa pihaknya telah mendirikan pusat darurat khusus untuk mengumpulkan informasi mengenai gempa dan tsunami dan menyampaikannya dengan cepat kepada penduduk untuk memastikan keselamatan. Jepang adalah negara yang sangat rawan gempa, namun peringatan tsunami sebesar Senin kemarin belum dikeluarkan sejak gempa besar dan tsunami menyebabkan kehancuran pembangkit listrik tenaga nuklir pada Maret 2011.

Nuklir Jepang
Di sisi lain, Juru Bicara Pemerintah Jepang Hayashi mengatakan kepada wartawan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di daerah yang terkena dampak gempa tidak melaporkan adanya penyimpangan. Regulator nuklir juga menyatakan tidak ada peningkatan tingkat radiasi yang terdeteksi di pos pemantauan di wilayah tersebut.

WNI
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengaku masih terus memantau warga negara Indonesia (WNI). Lembaga negara itu mencatat sebanyak 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa, Jepang, pusat gempa.

“Kemlu saat ini sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak gempa dan tsunami. KBRI dan KJRI tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia,” tulis Kemlu dalam siaran pers diterima CNBC Indonesia. Dalam rilis yang sama diketahui gempa dirasakan pula di wilayah Prefektur Niigata, Toyama, dan Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma. Lalu Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita.

“KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat WNI tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami dan selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat. Peringatan tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang masih belum dicabut hingga malam hari ini waktu Jepang,” jelasnya. “KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengaktifkan nomor hotline untuk situasi darurat. Yakni KBRI Tokyo:+818035068612 dan KJRI Osaka: +818031131003,” tambahnya lagi.

Artikel Selanjutnya
Gempa Jepang, Korea Selatan Ikut Keluarkan Peringatan Tsunami

(sef/sef)