portal berita online terbaik di indonesia

Muncul ‘Kiamat’ Baru: Rencana Israel Terkuak

Serangan Israel di Gaza semakin masif. Pasukan zionis melancarkan pengeboman besar-besaran di dekat Deir el-Balah, termasuk di kamp pengungsi Nuseirat, al-Maghazi, dan Bureij.

Serangan terjadi ketika Israel memaksa penduduk untuk mengungsi ke selatan. Selain itu, serangan Israel juga menewaskan setidaknya 32 orang di Khan Younis dan 5 orang di Rafah.

Adapun jumlah korban tewas yang disebabkan oleh serangan Israel menjadi perhatian serius setelah Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mencatat setidaknya ada 22.600 korban tewas. Selain itu, hampir tiga bulan pertempuran tersebut juga menyebabkan 57.910 orang terluka dan 7.000 hilang.

Korban di Israel juga terus direvisi. Korban tewas pada serangan Hamas 7 Oktober lalu berubah dari 1.400 menjadi 1.139 orang. Sebanyak 173 tentara terbunuh dan 965 luka-luka. Selama perang Israel-Gaza berlangsung, sebanyak 85 jurnalis telah terbunuh menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ).

Pengeboman massal terus berlanjut di Gaza tengah, dan militer Israel bersama kendaraan lapis baja masuk lebih dalam ke wilayah tersebut. Diperkirakan ratusan ribu orang tetap tinggal di sana hanya karena mereka tidak punya tempat lain untuk dituju, dan mereka menyimpulkan bahwa tidak ada tempat yang lebih aman.

Selain penembakan artileri dan serangan udara, drone penyerang Israel juga terlihat melayang di ketinggian rendah di wilayah tersebut. Bahkan, laporan menyebutkan bahwa seseorang dipanggil namanya untuk keluar dari rumahnya dan kemudian ditembak mati oleh drone.

Ketidakstabilan wilayah juga turut berdampak pada keamanan pangan. Langkanya pangan di Gaza membuat harga melonjak, sehingga sekitar 40 persen warga Palestina di Gaza berisiko kelaparan.

Selain itu, Israel juga melakukan penggerebekan besar-besaran di kamp pengungsi Nur Shams di kota Tulkarem. Sekitar 500 orang, termasuk wanita dan anak-anak, diinterogasi oleh pasukan Israel. Insiden ini mengakibatkan korban luka-luka dan penangkapan di antara warga Palestina.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, juga menguraikan rencana untuk fase perang selanjutnya, termasuk masa depan Gaza. Hal ini mencakup pengendalian wilayah Gaza oleh “badan-badan Palestina” dan kebebasan bertindak operasional oleh Israel.

Situasi yang semakin memanas ini menjadikan Palestina dan Israel semakin terperangkap dalam konflik yang tak kunjung usai.

Exit mobile version