portal berita online terbaik di indonesia

Korban ‘Menggunung’: Biden Cawe-cawe Utusan

Serangan Israel ke Gaza terus berlanjut. Akibat serangan beruntun pasukan Israel, sebanyak 249 warga Palestina tewas dan 510 lainnya terluka dalam waktu 24 jam. Dugaan serangan pesawat tak berawak Israel di Lebanon selatan juga menewaskan seorang komandan senior pasukan elit Radwan Hizbullah. Hal ini terjadi saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melakukan perjalanan ke wilayah tersebut untuk mencegah pecahnya perang yang lebih luas.

Saat ini, jumlah korban tewas akibat serangan Israel tercatat mencapai 23.000 orang. Sementara itu, jumlah korban di pihak Israel juga telah direvisi, dengan korban tewas pada serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu berubah dari 1.400 menjadi 1.139 orang. Sebanyak 173 tentara terbunuh dan 965 lainnya luka-luka.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, melakukan kunjungan ke Timur Tengah dan berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi. Ia juga berbicara dengan putra mahkota Mohammed bin Salman (MBS) di Abu Dhabi dan menyatakan komitmennya terhadap pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Upaya G7 juga dilakukan untuk mengurangi korban sipil di Gaza dan menekan Israel untuk mengakhiri perang di wilayah kantong yang terkepung tersebut. Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menyatakan bahwa G7 bekerja sama dengan Israel untuk menemukan jalan keluar cepat dari fase militer.

Di sisi lain, politisi garis keras Israel, Itamar Ben-Gvir, menolak pembatasan serangan di Gaza. Komentarnya mencerminkan sikap pantang menyerah terhadap warga Palestina, termasuk mengusir mereka secara permanen dari Gaza.

Situasi di Rumah Sakit Al-Aqsa, rumah sakit terbesar dan satu-satunya yang berfungsi di Gaza tengah, juga mengalami kesulitan akibat perang yang terus berlanjut. Situasi yang mengerikan dialami oleh para relawan dokter tanpa batas dan mereka diharuskan mengungsi karena rumah sakit tidak lagi aman dan risiko kematian terus meningkat.

Kondisi tersebut juga menunjukkan bahwa konflik antara Israel dan Palestina merupakan momen ketegangan yang mendalam bagi kawasan dan apabila tidak segera ditangani dapat menyebar dan menyebabkan lebih banyak ketidakamanan dan penderitaan.