portal berita online terbaik di indonesia

Petani dan Bos Sawit Setuju Memilih Capres dengan Pakta 20 Juta Deal

Petani dan Bos Sawit Setuju Memilih Capres dengan Pakta 20 Juta Deal

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemilihan presiden (pilpres) RI yang semakin dekat terus memunculkan dinamika baru. Ini terkait dengan siapakah figur yang akan didukung oleh kelompok masyarakat tertentu.

Salah satu kelompok masyarakat yang sudah mulai menentukan sikap adalah pelaku industri kelapa sawit. Hal ini dipaparkan perkumpulan para pelaku pengusahaan kelapa sawit, Rumah Sawit Indonesia (RSI).

Dalam pernyataannya, RSI memang mengaku tidak menentukan satu capres pilihannya. Namun memberi syarat kepada Capres jika ingin menjadi pilihan pelaku industri kelapa sawit. Jika memenuhi syarat itu, maka berpeluang dipilih puluhan juta suara para pelaku rantai kelapa sawit.

“Kita butuh Presiden yang memahami sawit, siapapun presiden yang memahami sawit tentu didukung setidaknya 20 juta suara. Ini harus dipertimbangkan capres-cawapres kita,” kata Ketua Umum RSI Kacuk Sumarto Dalam Refleksi Industri Sawit 2023 dan Tantangan Masa Depan di Jakarta, Rabu lalu seperti dikutip Sabtu (13/1/2024).

Pemahaman capres dan cawapres dalam industri kelapa sawit menjadi syarat penting untuk menjadi pilihan pelaku di industri ini, apalagi rantai pasok hulu ke hilir tergolong panjang dan melibatkan jutaan orang.

“Kita butuh pimpinan negara atau presiden terpilih nanti harus betul-betul memahami kejiwaan sawit seperti apa. Sawit nggak hanya soal minyak goreng, sawit dari hulu ke hilir dari perkebunan ke hilirnya, termasuk pengangkutan pupuk, bibit, pestisida dan sebagainya ini kesatuan yang tidak bisa kita pisahkan,” kata Kacuk.

Ia mengaku sudah mengajukan diskusi untuk menjalani pemikiran kepada tiga tim capres ini. Sehingga bukan hanya melalui debat pemikiran para capres ini keluar, melainkan diskusi langsung terhadap industri kelapa sawit ini.

“Kalau diskusi langsung ke capresnya belum, ini masih dalam proses. Moga gak lama lagi sehingga hasil tambahan diskusi ini bisa di-deliver berikutnya. Kita usulkan hasil diskusi ini ke tim ketiga capres, harapan sama nggak ada diskriminasi atau perlakuan beda pada 3 capres ini,” ujar Kacuk.