Penjualan kendaraan elektrifikasi terus tumbuh, terutama di segmen HEV atau hybrid vehicle. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid sepanjang 2023 sebanyak 54.179 unit atau tembus pangsa pasar sebanyak 5,4%.
Angka tersebut naik 5 kali lipat lebih dibandingkan tahun sebelumnya di 2022, yakni hanya terjual 10.344 unit atau dengan pangsa pasar 1%.
Penjualan mobil hybrid di Indonesia terus tumbuh dalam 5 tahun terakhir. Pada 2019 penjualannya hanya 787 unit atau 0,1%, naik di 2020 terjual 1.191 unit atau pangsa pasar 0,2% dan di 2021 terjual 2.472 unit atau 0,3%.
Saat ini ada beberapa mobil hybrid yang dijual di Indonesia, misalnya Toyota yang memiliki Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid, kemudian Suzuki yang memiliki XL7 Hybrid dan Ertiga Hybrid.
“Penjualan Kendaraan Listrik di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yang masih menjadi tantangan adalah harganya masih relatif mahal,” ungkap Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara pada slide paparan di diskusi Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Selasa (16/1/2024).
Sementara itu penjualan Battery Electric Vehicle (BEV) juga tumbuh, namun tidak sebesar mobil hybrid. Kenaikan penjualan mobil hybrid tidak sampai 2 kali lipat pada tahun 2023 dibanding tahun sebelumnya.
Sepanjang 2023, penjualan BEV tercatat sebanyak 17.051 unit atau dengan pangsa pasar 1,7%, sedangkan di tahun 2022 terjual 10.327 unit atau menguasai 1% pangsa pasar.
Kebangkitan mobil listrik terlihat di tahun 2022 karena kenaikan dibanding tahun sebelumnya mencapai 15 kali lipat. Sepanjang 2022 penjualan BEV mencapai 10.327 unit, naik dibanding tahun sebelumnya yang hanya 687 unit.
Di segmen ini ada beberapa line up kendaraan yang dijual di Indonesia, misalnya Hyundai yang memiliki Ioniq 5 dan Ioniq 6, kemudian Wuling yang memiliki Air ev dan Binguo ev.