Ekonomi biru dianggap sebagai solusi atas masalah dalam pengelolaan kelautan dan perikanan terutama di Indonesia. FAO mendorong perikanan Indonesia menuju ekonomi biru dan telah menggelontorkan dana sebesar US$ 78,5 juta. Banyak pekerjaan telah dilaksanakan dalam mengelola keanekaragaman hayati perairan darat dan laut di Indonesia.
Rajendra Aryal, Kepala Perwakilan FAO, mengatakan bahwa konsep ekonomi biru layak dipertimbangkan untuk masa depan Indonesia. Ekonomi biru bertujuan untuk membangun sistem ekonomi yang berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip alami dan lokalitas. Pangan biru juga memiliki peran penting dalam mencapai ketahanan pangan, mengakhiri kekurangan gizi, dan membangun sistem pangan yang sehat di dunia.
Namun, tantangan FAO sekarang adalah bagaimana nelayan-nelayan di Indonesia belum sadar dengan konsep ekonomi biru. Mereka masih bebas menangkap ikan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip lingkungan. FAO menekankan pentingnya nilai konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan ke dalam praktik perikanan darat.
Rajendra juga ingin memastikan nilai konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan ke dalam praktik perikanan darat. Salah satu terobosan proyek yang dilakukan FAO adalah kerja sama pembangunan fishway.