Beijing, CNBC Indonesia – Beberapa negara mengutuk serangan Israel di wilayah Rafah, Gaza Selatan. Tidak terkecuali Tiongkok, yang mendesak Israel untuk menghentikan serangan tersebut.
Hal ini langsung diungkapkan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian setelah tentara Israel mengklaim mengambil alih operasi di perbatasan Rafah sisi Palestina yang melintasi antara Gaza dan Mesir.
“Tiongkok dengan tegas menyerukan kepada Israel untuk memperhatikan tuntutan besar masyarakat internasional, berhenti menyerang Rafah, dan melakukan apa pun untuk menghindari bencana kemanusiaan yang lebih serius di Jalur Gaza,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian, seperti dilansir AFP, pada Jumat (10/5/2024).
Tiongkok juga menyatakan keprihatinan besar atas rencana Israel melancarkan operasi militer darat terhadap Rafah. Perang dan kekerasan, disebut negeri itu, tidak bisa menyelesaikan masalah secara mendasar dan tidak bisa mewujudkan keamanan sejati.
Tiongkok bukan satu-satunya negara yang meminta Israel menghentikan serangan terhadap warga Palestina di Rafah. Amerika Serikat (AS), PBB, WHO, dan organisasi multinasional lainnya, telah mendesak Israel agar tidak melakukan serangan di Rafah dengan memperingatkan akan adanya konsekuensi kemanusiaan yang sangat besar.
Namun Presiden Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa operasi di sana penting bagi negaranya untuk memenangkan perang melawan Hamas. Bahkan, Netanyahu dan koalisi pemerintahan sayap kanannya juga menyatakan bahwa Israel akan melancarkan serangannya ke Rafah dengan atau tanpa dukungan AS.
Diketahui Israel telah meluncurkan serangan terhadap kota Rafah di Gaza pada Senin malam untuk memberikan tekanan kepada Hamas. Serangan terjadi menjelang perundingan di Mesir pada Selasa yang bertujuan untuk menyelesaikan proposal gencatan senjata yang didukung oleh militan.
Seorang koresponden AFP di kota tersebut melaporkan adanya serangan bom besar-besaran sepanjang malam. Sementara rumah sakit Kuwait di sana melaporkan 11 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan Israel.
Sebelumnya Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk HAM di “Wilayah Pendudukan Palestina”, menegaskan bahwa lebih dari 30.000 warga Palestina di Gaza yang tewas adalah genosida. Ia merupakan seorang pengacara asal Italia yang diberi mandat oleh PBB untuk melaporkan dan memberi saran tentang tema dan krisis spesifik.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Video: Gempa di Perbatasan China-Kyrgyzstan, 50 Orang Terluka
(pgr/pgr)