Tabanan, CNBC Indonesia – Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 berhasil mendatangkan 60 ribu peserta dan menjadi pelaksana yang terbaik dalam 30 tahun perjalanan World Water Forum. Sebagai tuan rumah, Indonesia juga telah membuka Museum Air pertamanya di Kabupaten Tabanan.
Pembangunan Museum Air Tabanan ini bertujuan untuk mendukung acara World Water Forum ke-10. Konsep, desain, dan eksekusi museum ini berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR).
Museum ini dibangun di atas lahan enam hektar milik Pemprov Bali, di wilayah Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri. Museum ini menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi oleh delegasi World Water Forum ke-10. Museum air subak menghadirkan pengelolaan air di setiap negara, dan berbagai daerah di Indonesia.
Museum tersebut menampilkan informasi tentang bagaimana China mengelola air secara berkelanjutan dari masa ke masa, dan cerita mengenai pembangunan DAS Brantas hasil kerja sama Indonesia dan Jepang. Selain itu, museum ini juga menampilkan upaya mengurangi erosi di wilayah pinggir pantai seperti Bali.
Museum ini juga menyajikan informasi mengenai pengelolaan sumber daya air di Indonesia sejak zaman prasejarah hingga masa kini. Sistem irigasi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, dan Papua juga ditampilkan di museum ini.
Paviliun subak menampilkan bagaimana sistem ini menjadi “panutan” dalam sistem pertanian, dengan tujuan memelihara dan melestarikan organisasi subak, mengatur pengairan dan tata tanaman, serta melindungi petani. Bangunan museum ini memiliki konsep sad kerthi dan the ways of water yang menciptakan kerahayuan secara material dan spiritual.
Kunjungan ke museum ini merupakan bagian dari acara penutupan World Water Forum ke-10.untuk informasi lebih lanjut, kunjungi halaman resmi World Water Forum.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
RI Alami 1.000 Bencana Banjir Setiap Tahun, Pemerintah Lakukan Ini
(dpu/dpu)
