portal berita online terbaik di indonesia

Indonesia Siap Diadu Produk China, Harga Baju Turun Drastis

Jakarta, CNBC Indonesia – Lonjakan barang-barang China akan semakin mengalir ke pasar domestik. Pada pekan ini, China dikabarkan telah merancang peraturan untuk mendorong pembangunan gudang di luar negeri dan memperluas bisnis e-commerce lintas batas, atau yang sering disebut ‘cross-border’.

Di sisi lain, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa pemerintah telah waspada terhadap masuknya aplikasi jual-beli crossborder asal China yang bernama Temu. Pemerintah telah menetapkan sejumlah regulasi terkait dengan masuknya aplikasi ini yang dianggap dapat mengancam UMKM Indonesia.

Sebelumnya, para pengusaha tekstil nasional telah mengingatkan akan potensi serbuan hingga 30.000 kontainer barang impor, termasuk dari China, yang akan membanjiri pasar dalam negeri. Hal ini menyusul pelonggaran aturan impor yang dikeluarkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 8/2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan No 36/2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

“Kemarin saya melihat pabrik di Guangzhou, yang menjual produk dengan bahasa Inggris di We Chat. Harga denim 1 kg hanya US$0,7,” ujar Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta kepada CNBC Indonesia.

Menurut Redma, harga tersebut jauh di bawah harga normal karena hampir setara dengan harga bahan baku. Dikatakan bahwa harga benang per kg di atas US$1,2. Mereka menjual produk di bawah harga bahan baku karena kondisi di sana oversupply dan overstock sangat tinggi.

Redma juga menambahkan bahwa murahnya harga produk China bukan hanya karena biaya produksi yang murah, tetapi juga karena komponen biaya produksi seperti gas yang murah. Namun, pembatasan impor dianggap sebagai cara strategis yang harus dilakukan pemerintah untuk menahan serbuan impor ke pasar domestik.