Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pertempuran sengit antara tentara Zionis dan Hamas di Jalur Gaza akan segera berakhir. Hal ini disampaikannya dalam pernyataan kepada media lokal Israel Channel 14 pada Minggu malam waktu setempat.
Netanyahu tidak menegaskan bahwa perang akan berhenti, namun ia menyatakan bahwa serangan akan terus berlanjut hingga Hamas tidak lagi menguasai Gaza. Ia juga mengisyaratkan kemungkinan pecahnya perang baru di wilayah Arab dengan pemindahan pasukan tambahan ke perbatasan dengan Lebanon.
Menurut Netanyahu, ancaman perang baru bisa terjadi dengan kelompok yang didukung oleh Iran, yaitu Hizbullah, mengingat adanya peningkatan serangan di wilayah tersebut. Ia juga menyatakan bahwa setelah fase intensif berakhir, sebagian pasukan akan dipindahkan ke utara untuk tujuan pertahanan dan evakuasi warga.
Dalam konteks tersebut, Jenderal perang Amerika Serikat, Kepala Staff Gabungan C.Q Brown, juga memperingatkan bahwa serangan Israel ke Lebanon berpotensi meningkatkan risiko konflik yang lebih luas dan melibatkan Iran, terutama jika Hizbullah merasa terancam.
Hizbullah sendiri mulai menyerang Israel setelah perang Gaza meletus pada Oktober 2023, dan dalam serangan terbaru di bulan Juni, mereka menargetkan kota-kota dan situs militer Israel dengan serangan roket dan drone terbesar sejauh ini.
Di sisi lain, Israel terus melakukan serangan di Rafah, Gaza, meskipun adanya resolusi PBB untuk menghentikan serangan di wilayah tersebut. Tentara Israel dilaporkan masih agresif di wilayah Rafah, termasuk meledakkan puluhan rumah dan menargetkan gudang senjata dan terowongan Palestina.
Serangan udara Israel juga menewaskan beberapa warga Palestina di berbagai wilayah Gaza. Militer Israel mengklaim telah menyerang puluhan sasaran di Jalur Gaza, sementara pejabat kesehatan Palestina melaporkan korban jiwa warga sipil akibat serangan tersebut.
Sejak akhir tahun lalu, serangan Israel di Gaza telah menyebabkan kehancuran dan kematian ribuan orang. Ini membuat sebagian besar penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal dan menderita kemiskinan.