Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengancam akan menyerang target baru di Israel sebagai respons terhadap serangan Tel Aviv yang menewaskan banyak warga sipil Lebanon. Dalam pengumumannya, Nasrallah menyatakan bahwa jika serangan terhadap warga sipil terus dilakukan, maka Hizbullah akan menargetkan daerah baru yang sebelumnya belum disasarnya.
Serangan terbaru terjadi ketika Israel menyerang selatan Lebanon dan menewaskan lima orang, termasuk tiga anak Suriah. Sebagai balasannya, Hizbullah meluncurkan roket Katyusha ke Israel utara. Kejadian pembunuhan anak-anak ini mengundang kecaman dari UNICEF sebagai tindakan yang mengerikan.
Nasrallah juga menegaskan bahwa Israel harus siap dengan konsekuensi apapun jika melakukan invasi ke Lebanon. Dia juga menjanjikan untuk membantu warga Lebanon yang rumahnya hancur akibat kebakaran lintas perbatasan.
Sejak Oktober, kekerasan lintas batas telah menelan korban sebanyak 511 orang di Lebanon dan memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik besar-besaran antara kedua belah pihak. Militer Israel bahkan sudah menyetujui rencana operasional untuk serangan di Lebanon.
Dengan eskalasi ketegangan antara Hizbullah dan Israel, situasi di Timur Tengah semakin panas dan potensi konflik yang lebih besar semakin nyata.