Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa Gedung Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah kebanggaan bangsa Indonesia. Hal ini untuk membantah pernyataan warganet yang menganggap bahwa sayap Istana Garuda lebih mirip kelelawar daripada Burung Garuda.
“Desain dan arsitektur Istana Garuda di IKN merupakan salah satu kebanggaan nasional,” kata Menkominfo Budi Arie Setiadi di kantor Kementerian Kominfo pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Menurut Budi Arie, desain burung Garuda yang bertutup sayap dalam bentuk Istana Garuda adalah salah satu bagian dari Istana Kepresidenan Nusantara yang dibangun di lahan seluas 55,7 hektar dengan luas tapak 334.200 meter persegi.
Burung Garuda dipilih sebagai desain karena merupakan simbol persatuan yang erat di Indonesia. Garuda juga merupakan bagian dari lambang negara, Bhinneka Tunggal Ika.
Istana Garuda dirancang sebagai tempat tinggal yang terinspirasi dari burung Garuda dan bukan hanya sebagai landmark kawasan, tetapi juga sebagai perpaduan antara seni, sains, dan teknologi karya anak bangsa.
Desain Istana Garuda didasari oleh keberagaman budaya nusantara dan simbol dari negara Indonesia, yaitu Burung Garuda. Istana ini juga menjadi istana presiden pertama di dunia yang dibangun sebagai karya seni dengan teknologi pembuatan patung yang telah dipatenkan.
Material yang digunakan untuk membangun Istana Garuda melibatkan baja, tembaga, kuningan, galalum, dan kaca. Material tembaga dan kuningan akan mengalami oksidasi dan berubah warna menjadi hijau tosca.
“Istana Kepresidenan di IKN merupakan ikon dan kebanggaan bagi warga bangsa. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat dunia yang berdampak positif pada sektor pariwisata,” jelas Menkominfo Budi Arie.
