Sebuah kelompok hacker asal Iran telah menargetkan akun WhatsApp milik sejumlah orang yang terkait dengan pemerintahan Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump. Informasi ini dibocorkan oleh raksasa teknologi Meta pada Jumat (23/8/2024).
Menurut Meta, hacker Iran tersebut mencoba menargetkan sejumlah individu di Israel, Palestina, Iran, Amerika Serikat (AS), dan Inggris. Upaya tersebut terutama ditujukan kepada pejabat politik, diplomat, dan tokoh masyarakat lainnya.
Meta menyebutkan bahwa penyelidikan mereka saat ini menghubungkan upaya tersebut dengan kelompok yang dikenal sebagai APT42. Kelompok ini terkenal karena menggunakan taktik phishing untuk mencuri kredensial akun online.
Meskipun belum ada bukti bahwa akun WhatsApp yang menjadi target telah diretas, Meta tetap berbagi temuan mereka secara publik sebagai langkah keamanan. Laporan baru ini menambah daftar upaya peretas yang didukung oleh Iran untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS 2024.
Berdasarkan pernyataan FBI, Kantor Direktur Intelijen Nasional, dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS, Iran juga dilaporkan melakukan kegiatan pencurian data untuk mempengaruhi proses pemilu AS.
Para lembaga tersebut menyatakan keyakinan bahwa Iran telah melakukan rekayasa sosial dan upaya lainnya untuk memperoleh akses ke individu yang terlibat dalam kampanye presiden dari kedua partai politik. Mereka menyebut bahwa Teheran menganggap pemilihan presiden AS sebagai agenda yang penting bagi negaranya.
FBI telah menghubungi para korban peretasan dan akan terus menyelidiki serta mengumpulkan informasi untuk mengungkap dan menghentikan para pelaku ancaman yang bertanggung jawab.
Referensi: [CNBC Indonesia](https://cnbcindonesia.com/news/20240820123106-8-564776/video-as-tuding-iran-berupaya-retas-kampanye-trump-harris)