portal berita online terbaik di indonesia

Bekas Menteri Keuangan Mengungkap Penyebab Kelas Menengah Jatuh ke dalam Kemiskinan

Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonom senior dan mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan penyebab banyaknya kelas menengah di Indonesia yang jatuh miskin. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang dimulai dari pandemi Covid-19.

“Penyebabnya bermacam-macam. Kita melihat data dari tahun 2019 hingga 2023. Penyebab pertama adalah Covid,” kata Bambang di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), dikutip pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Bambang menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19, banyak kelas menengah kehilangan pekerjaan dan beberapa lainnya mengalami kebangkrutan bisnis.

“Iya kan, tidak hanya itu, Covid berlangsung selama 2 tahun. Pada saat itu, ada kelas menengah yang kehilangan pekerjaan dan kelas menengah yang bisnisnya berhenti atau bangkrut,” ujarnya.

Setelah pandemi mereda, masyarakat dihadapkan pada masalah lain seperti tingkat suku bunga yang tinggi. Naiknya suku bunga tersebut juga berdampak pada perekonomian.

“Jadi saya melihatnya sebagai kombinasi yang dimulai dari Covid, kemudian diperpanjang dengan tingkat suku bunga tinggi, nilai tukar melemah, dan harga-harga menjadi mahal,” kata Bambang.

Tidak hanya suku bunga tinggi, Bambang juga menjelaskan bahwa upaya kelas menengah untuk pulih dari dampak Covid-19 terhambat oleh kenaikan harga beras akibat efek El Nino. Meskipun inflasi secara umum stabil, namun kenaikan harga beras membuat daya beli kelas menengah menurun.

“Kombinasi ini membuat sebagian kelas menengah turun ke aspiring middle class,” ungkapnya.

Bambang juga menyoroti faktor sektoral yang menjadi penyebab kelas menengah turun ke tingkat ekonomi yang lebih rendah. Faktor-faktor tersebut antara lain PHK di sektor industri tekstil, maraknya judi online, dan ketergantungan masyarakat pada air minum dalam kemasan.

“Di negara maju, daya beli kelas menengah tetap aman, bahkan untuk air mereka tidak perlu mengeluarkan banyak uang,” tambahnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kelas menengah di Indonesia semakin rentan selama 10 tahun terakhir. Hal ini tercermin dari pola pengeluaran yang cenderung mendekati batas bawah pengelompokan serta meningkatnya jumlah masyarakat rentan miskin.

Pergeseran ini menunjukkan penurunan kelas menengah ke level ekonomi yang lebih rendah.

Exit mobile version