Sebuah gadis muda yang menderita MPox menunggu perawatan di sebuah klinik di Munigi, Kongo Timur, Jumat 16 Agustus 2024.
Kelompok pemberontak kembali membunuh warga sipil di Kongo. Bahkan, aksi sadis Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) menewaskan 20 warga sipil di provinsi Ituri, timur laut Kongo.
Dalam laporan AFP Kamis, dikutip Jumat (13/6/2024), awalnya para korban ditangkap dan disandera. Mereka kemudian tewas dipenggal kelompok tersebut.
“Para korban disandera Selasa selama serangan ADF di Babila Babombi, sebuah wilayah di Mambasa, sebuah wilayah yang secara teratur ditargetkan oleh ADF dan kelompok milisi lainnya,” kata administrator polisi Matadi Muyapandi.
“Ada 20 orang tewas, 16 pria dan empat wanita,” katanya.
“Para korban telah dipenggal,” tambahnya lagi seraya menyebut ada empat orang lain yang melarikan diri.
Perlu diketahui ADF telah membentuk kehadiran selama tiga dekade terakhir di Republik Demokratik Kongo timur. Serangan kelompok ini kerap menewaskan ribuan warga sipil.
Beberapa bulan terakhir, serangan makin intens. Aktivis pembela hak asasi manusia mengatakan para korban ditangkap dan dieksekusi di hutan.
“Korban adalah penambang emas, pedagang, petani,” kata seorang pekerja bantuan lokal yang dihubungi melalui telepon kepada AFP dengan syarat anonim.
“Pembunuhan itu dilakukan di tempat yang terisolasi dan kita membutuhkan kehadiran militer untuk memulihkan mayat dan menguburnya dengan bermartabat,” tambahnya.
Selain warga Kongo, ADF telah dituduh melakukan serangan di negara tetangga Uganda. Sejak akhir 2021, tentara Kongo dan Uganda telah melakukan operasi bersama melawan ADF di Kivu Utara dan provinsi tetangga Ituri tetapi sejauh ini gagal menghentikan serangan mematikan terhadap warga sipil.