Jakarta, CNBC Indonesia – Kawasan Asia Tenggara mencatat pertumbuhan ekonomi rata-rata 4,4% pada periode 2010 hingga 2022. Kawasan ini juga disebut sebagai kekuatan baru dalam ekonomi global.
Direktur Deputy Head Drewry Maritime Services Asia Pte Ltd, Jayendu Krishna, mengungkapkan bahwa Asia Tenggara mencatat pertumbuhan yang stabil setiap tahunnya, yaitu lebih dari 4%. Dari pertumbuhan tersebut, Asia Tenggara mencatat jumlah Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$ 3,4 triliun.
Menurut Jayendu, Asia Tenggara menjadi salah satu dari ekonomi terbesar di dunia, dengan PDB tumbuh di atas 4% selama 15 tahun terakhir. Meskipun mengalami penurunan selama krisis keuangan global dan pandemi Covid-19.
Dengan pencapaian tersebut, PDB Asia Tenggara diprediksi akan menjadi yang terbesar kelima di dunia setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Jerman.
Brilian Perdana, Direktur Tanker Minyak Mentah dan Minyak Bumi PT Pertamina International Shipping (PIS), mengatakan bahwa dengan kekuatan ekonomi di kawasan ASEAN, PIS akan terus memperkuat pasar regional dan global. PIS telah mendirikan kantor di Singapura pada 2018 untuk mengembangkan bisnis di Asia Tenggara hingga Asia Pasifik.
Pada 2022, PIS juga memperluas jangkauan dengan membuka kantor di Dubai, yang memungkinkan perusahaan untuk menjangkau pasar Mediterania dan Timur Tengah. Selain itu, PIS juga membuka kantor di London untuk meningkatkan penetrasi di pasar Eropa dan Amerika.
Melalui berbagai upaya tersebut, PIS tidak hanya mengukuhkan posisinya di pasar domestik, tetapi juga berupaya menjadi pemain di pasar global.
(dpu/dpu)