portal berita online terbaik di indonesia

Pemerintah Tidak Merasa Khawatir dengan Deflasi Beruntun Indonesia Selama 5 Bulan, Ini Penjelasannya!

Pemerintah Tidak Merasa Khawatir dengan Deflasi Beruntun Indonesia Selama 5 Bulan, Ini Penjelasannya!

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia mencatat deflasi selama lima bulan berturut-turut sejak Mei 2024 dengan data BPS yang mencatat adanya deflasi pada bulan September 2024 sebesar 0,12% (mtm) atau 1,84% secara tahunan (yoy).

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa deflasi yang terjadi selama 5 bulan ini masih sesuai dengan target pemerintah.

“Yang paling penting saat kita melihat indeks harga konsumen ini ada tiga komponen di sana, ada komponen dari inflasi inti sendiri, ada harga pangan bergejolak, dan ada administrasinya. Kemudian, kita lihat penurunan beberapa bulan ini terjadi di harga pangan bergejolak,” ungkap Susiwijono, kepada CNBC Indonesia TV, dikutip Kamis (3/10/2024).

Artinya, deflasi yang terjadi disebabkan oleh penurunan harga pangan bergejolak, yang menjadi indikasi keberhasilan pemerintah dalam menekan harga pangan yang telah mengalami kenaikan tinggi.

“Ini menunjukkan bahwa pemerintah berhasil mengendalikan harga pangan bergejolak,” ujar Susiwijono.

Dia juga mengingat bahwa kenaikan harga pangan bergejolak sebelumnya pernah mencapai tingkat tinggi, mulai dari pertengahan tahun lalu hingga Maret 2024. Bahkan, Susiwijono mengatakan kenaikan harga pangan bergejolak pada Maret lalu mencapai dua digit, sekitar 10%.

Selanjutnya, pemerintah melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menargetkan penurunan inflasi hingga 5%. Upaya tersebut berhasil, inflasi harga pangan bergejolak mencapai 1,34% pada bulan September 2024.

“Jadi jika kita melihat dari tiga komponen tadi, penurunan tertinggi terjadi pada komponen pangan dan itu sesuai dengan target kita,” paparnya.

Sementara itu, dari sisi inflasi inti masih terjadi inflasi sebesar 0,16%, didukung oleh harga kopi dan biaya pendidikan. Oleh karena itu, kondisi deflasi ini tidak perlu dikhawatirkan karena terjadi imbas dari penurunan harga pangan bergejolak.

(haa/haa)

Exit mobile version