Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa deflasi yang terjadi selama 5 bulan berturut-turut menjadi perhatian. Menurutnya, penanganan inflasi lebih mudah dibanding deflasi. Zulkifli menegaskan bahwa pemerintah dapat mengatasi inflasi dengan cepat melalui dana APBD, khususnya anggaran belanja tak terduga (BTT). Namun, untuk deflasi saat ini, Zulkifli mengakui belum ada cara yang efektif untuk mengatasinya.
Ia mengungkapkan bahwa beberapa komoditas pangan seperti cabai, bawang, dan telur mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Hal ini dapat berdampak buruk bagi petani dan peternak yang dapat mengalami kebangkrutan. Zulkifli juga menyampaikan bahwa penurunan harga tersebut lebih disebabkan oleh stok barang yang berlebihan daripada penurunan daya beli masyarakat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia kembali mengalami deflasi pada bulan September 2024. Deflasi bulanan sebesar 0,12% dan inflasi tahunan mencapai 1,84%. Ini merupakan deflasi kelima secara berturut-turut yang dialami Indonesia pada tahun ini.
