PT Freeport Indonesia (PTFI) saat ini sedang melakukan peninjauan terhadap seluruh proses di smelter yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Hal ini dilakukan setelah terjadinya kebakaran di area kerja smelter pada Senin (14/10/2024).
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, menyatakan bahwa pihaknya sedang mereview kembali seluruh proses agar kejadian kebakaran di area kerja smelter tidak terulang dan melakukan investigasi.
Tony mengungkapkan bahwa api telah berhasil dipadamkan sepenuhnya pada Senin malam dan kebakaran terjadi di fasilitas gas cleaning plant. Fasilitas ini berfungsi untuk membersihkan gas CO2 dari proses pembakaran konsentrat untuk dikonversi menjadi asam sulfat.
PTFI telah memulai proses commissioning pada awal 2024 dan menjalani uji coba sejak Juni hingga September. Peresmian produksi katoda tembaga dari smelter kedua PTFI dilakukan pada 23 September 2024 yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo.
Smelter di JIIPE Gresik dianggap sebagai smelter tembaga single line terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun. Bersama smelter pertama yang dikelola PT Smelting, keduanya akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
PTFI juga berencana mulai memproduksi emas dari fasilitas Precious Metal Refinery bulan depan. Investasi untuk proyek ini mencapai US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 58 triliun.
Sumber: CNBC Indonesia