PortalMetroTV.biz adalah portal berita online yang menyajikan informasi terbaru dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup

“Penemuan Menjanjikan: Dampak Potensial Terhadap Harga Nikel”

MIND ID, sebuah holding BUMN Industri Pertambangan, meminta dukungan kepada DPR untuk membatasi pembangunan smelter nikel baru di Indonesia guna mencegah over supply produk nikel yang dapat membuat harga ambruk. Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengungkapkan bahwa jika smelter nikel kelas dua terus dibangun, maka suplai nikel jenis NPI dan FeNi akan melimpah, mengakibatkan harga produksinya tidak lagi ekonomis. Oleh karena itu, MIND ID berharap adanya dukungan dalam tata kelola agar jumlah smelter yang dibangun dibatasi guna menghindari over supply di pasar dunia.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertimbangkan kembali rencana moratorium atau pembatasan operasi smelter nikel di Indonesia, terutama smelter jenis RKEF. Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menegaskan bahwa kebijakan moratorium smelter nikel RKEF akan dilakukan jika pasokan nikel sudah berlebih dan kebutuhan industri telah terpenuhi. Meskipun demikian, pemerintah saat ini belum mengambil langkah dalam melaksanakan moratorium smelter nikel RKEF di dalam negeri.

Data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa nikel Indonesia merupakan komoditas terbesar ke-1 di dunia dengan cadangan yang melimpah. Nickle memiliki total sumber daya sebesar 17,7 miliar ton bijih dan 177,8 juta ton logam, namun wilayah yang belum dieksplorasi masih ada di beberapa provinsi di Indonesia. Upaya pembatasan atau moratorium smelter nikel RKEF masih dalam tahap evaluasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan industri nikel di tanah air.