Pada Minggu (15/12/2024), Israel berhasil merebut Gunung Hermon, puncak tertinggi di Suriah, setelah menyerang hampir 500 sasaran dan menghancurkan sebagian besar wilayah Suriah. Puncak Gunung Hermon, yang berada di zona penyangga antara Israel dan Suriah selama lima puluh tahun, kini telah jatuh ke tangan Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bahkan telah maju lebih jauh dari puncak tersebut, mendekati ibu kota Suriah.
Israel juga merebut Dataran Tinggi Golan pada tahun 1967 dan terus mendudukinya hingga saat ini. Meski menguasai beberapa bagian lereng Gunung Hermon, puncaknya tetap berada di bawah kendali Suriah. Namun, dengan ketinggian 2.814 meter, puncak Hermon lebih tinggi dari titik mana pun di Suriah dan Israel.
Pemerintah Israel, yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa tindakan mereka bertujuan untuk mempertahankan keamanan negaranya. Meskipun demikian, pemimpin pemberontak Suriah dan negara tetangga Suriah mengutuk langkah Israel, menyalahkannya atas pelanggaran kedaulatan Suriah.
Wakil Perdana Menteri Yordania, Ayman Safadi, juga mengecam Israel atas eksploitasi kekosongan kekuasaan di Suriah. Ia memperingatkan bahwa tindakan Israel tersebut dapat mengancam stabilitas regional. Keseluruhan peristiwa ini memantik kekhawatiran di kawasan tersebut terkait potensi konflik baru yang dapat meletus.
