Hujan deras belakangan ini meningkatkan risiko longsor di sekitar ibu kota Bolivia. Namun, penghuni rumah-rumah di area tersebut, kebanyakan terdiri dari pedagang dan dukun tradisional yang dikenal sebagai yatiri, tetap bersikeras untuk tidak meninggalkan tempat tinggal mereka. Mereka menjelaskan bahwa tempat tersebut adalah tempat kerja sehari-hari mereka. Keputusan untuk tetap tinggal di tempat tersebut meskipun risiko longsor merupakan pilihan yang diambil dengan mantap. Hal ini menunjukkan keteguhan hati dan keterikatan yang kuat terhadap lingkungan tempat mereka tinggal. Situasi ini menjadi perhatian utama dalam beberapa pekan terakhir di Bolivia serta menjadi sorotan media dalam beberapa liputan.
“Pengalaman Mencekam: Rumah Tepi Tebing di Bolivia”

Read Also
Recommendation for You
Erick Thohir dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, yang menarik perhatian publik…
Timnas Futsal Indonesia akan menghadapi tantangan dari tiga negara Belanda, Latvia, dan Tanzania pada turnamen…
Presiden Prabowo Subianto telah melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih dengan mengganti sejumlah menteri di lima…
Olahraga bukan sekadar aktivitas fisik semata. Setiap tetes keringat mencerminkan semangat, disiplin, dan kerja keras…