Perang di Timur Tengah semakin memanas dengan serangan terbaru antara Houthi Yaman dan Israel. Houthi Yaman dilaporkan menembakkan rudal ke bandara Ben Gurion Israel, diikuti dengan pesawat nirawak yang diluncurkan ke Tel Aviv dan sebuah kapal di Laut Arab. Pernyataan Houthi menyatakan bahwa serangan ini sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap Palestina. Israel sebelumnya juga melancarkan serangan udara ke Yaman, dengan target termasuk bandara internasional Sanaa, kota pelabuhan Hodeidah, Salif, dan Ras Kanatib. Konflik ini telah menewaskan beberapa orang di kedua belah pihak.
Sementara itu, situasi semakin memanas dengan penyerangan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza oleh Israel. Serangan ini menyebabkan kerusakan parah pada atap dan jendela rumah sakit. Atas serangan tersebut, DPR RI mengutuk tindakan Israel sebagai keji dan menyangkal tuduhan bahwa rumah sakit tersebut digunakan sebagai markas pasukan Hamas.
Selain itu, Israel juga melawan kritik dari Paus Fransiskus atas tindakan mereka di Gaza. Israel memanggil Duta Besar Vatikan untuk menegur pernyataan Paus. Para pakar memperkirakan bahwa konflik antara Israel dan Palestina tidak akan berakhir dalam waktu dekat, dengan sejumlah analisis yang mengakui bahwa pertempuran masih akan berlanjut dengan berbagai dinamika yang terjadi di latar belakang politik dan sosial.
Dalam skenario terburuk, para analis memperkirakan bahwa perang Israel-Palestina bisa berlanjut hingga tahun 2025 jika situasi tidak mengalami perubahan signifikan. Meskipun beberapa pihak optimis bahwa gencatan senjata bisa terjadi, namun masih ada hambatan besar yang dihadapi dalam mencapai perdamaian yang berkesinambungan di kawasan tersebut.