Pemerintah Indonesia sedang merencanakan perubahan skema subsidi energi, termasuk untuk bahan bakar minyak (BBM) yang akan diumumkan pada tahun 2025. Salah satu bocoran terkait skema subsidi BBM yang akan datang adalah penggunaan skema subsidi melalui bantuan langsung tunai (BLT). Meskipun demikian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah menyampaikan kemungkinan skema campuran atau blending akan digunakan. Skema blending akan memungkinkan sebagian BBM disalurkan melalui BLT ke masyarakat sementara yang lain masih dapat mengisi dengan harga bersubsidi.
Pemerintah akan menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menentukan penerima BLT. Skema subsidi baru ini hampir selesai disusun dan diperkirakan akan diumumkan pada tahun 2025. Meskipun tidak secara detail, kriteria kendaraan yang berhak mengisi BBM subsidi juga telah diumumkan. Transportasi umum berplat kuning masih diakui sebagai penerima subsidi BBM sementara angkutan barang berplat hitam tidak termasuk dalam kategori tersebut.
Meski begitu, kelompok ojek online (Ojol) masih menjadi sorotan. Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan bahwa pengemudi Ojol tetap akan mendapatkan BBM bersubsidi, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini dilakukan guna menjaga kelancaran rantai pasok dan distribusi barang yang bergantung pada jasa transportasi tersebut. Dengan begitu, jasa transportasi yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat bawah tetap bisa berjalan tanpa hambatan.