Pada Jumat (31/1), otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan ketat terkait penerbangan helikopter di sekitar Bandara Nasional Reagan Washington. Keputusan ini diambil setelah terjadi insiden tabrakan udara antara pesawat American Airlines dan helikopter militer yang menewaskan 67 orang. Tim investigasi berhasil menemukan kotak hitam helikopter dan berharap data yang direkam dapat membantu mengungkap penyebab tabrakan tersebut. Kecelakaan ini merupakan bencana penerbangan paling mematikan di AS dalam dua dekade terakhir, dengan kedua pesawat jatuh ke Sungai Potomac di Washington.
Hingga saat ini, penyebab tabrakan belum diidentifikasi dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) tidak akan berspekulasi sebelum investigasi selesai. Pembatasan penerbangan helikopter di sekitar Bandara Reagan hanya diperbolehkan untuk kepolisian, layanan medis, pertahanan udara, dan transportasi kepresidenan. CEO American Airlines berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam meningkatkan keselamatan penerbangan. Sedangkan di Philadelphia, sebuah pesawat medis jatuh dan terbakar tak lama setelah lepas landas, menyebabkan kerusakan rumah dan kendaraan di sekitar area kecelakaan.
Hingga saat ini, tidak ada informasi resmi mengenai korban selamat dan Penyelidikan terus berlangsung untuk memastikan keselamatan penerbangan di kedua kawasan tersebut. Diharapkan proses investigasi akan membantu mencegah tragedi serupa di masa depan.
