Uban yang tumbuh pada rambut sering kali dianggap sebagai tanda penuaan, namun sebenarnya memiliki makna mendalam yang disebutkan dalam Al-Quran. Dalam ajaran Islam, uban bukan hanya sekadar perubahan fisik, tetapi juga sebagai tanda yang mengingatkan manusia akan perjalanan hidup, kedewasaan, dan mendekatnya waktu untuk merenungi tujuan keberadaan. Hal ini membuka wawasan bahwa perubahan fisik pada manusia tidak hanya terjadi karena faktor biologis, tetapi juga merupakan bagian dari kekuasaan Allah yang mengatur kehidupan.
Dalam pandangan Al-Quran, tumbuhnya uban juga bisa disebabkan oleh faktor emosional yang intens. Menurut Rasulullah SAW, munculnya uban dapat terjadi akibat tekanan emosional yang tinggi. Penjelasan yang diungkapkan dalam buku Sains dalam Alquran: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah oleh Dr. Nadiah Thayyarah, menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memahami hubungan antara tumbuhnya uban dengan beban emosional yang dialami seseorang.
Ayat dalam Al-Quran juga menyinggung tentang tumbuhnya uban sebagai bagian dari proses kehidupan manusia. Uban juga dianggap sebagai tanda dekatnya ajal dan usia tua, sebagaimana terlihat dari melemahnya penglihatan, membungkuknya punggung, dan memutihnya rambut. Dengan pengungkapan ini, Al-Quran tidak hanya menjadi pedoman spiritual, tetapi juga mengandung berbagai petunjuk ilmiah yang relevan hingga saat ini.
Riset modern menunjukkan bahwa tumbuhnya uban juga dapat dipengaruhi oleh masalah pada saraf emosional yang mengganggu aliran darah kaya nutrisi ke rambut. Hal ini menguatkan keyakinan bahwa Al-Quran telah mengungkapkan hal tersebut lebih dari 1400 tahun yang lalu. Dengan demikian, umat Islam diajak untuk mendalami isi Al-Quran, bukan hanya dari sisi maknanya, tetapi juga dari hikmah yang terkandung di setiap ayat.
Tumbuhnya uban, baik karena proses alami maupun faktor emosional, seharusnya memperkuat pengingat bagi manusia untuk merenungi perjalanan hidup, memperbaiki diri, dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat. Perkembangan ilmu pengetahuan modern yang semakin menemukan kebenaran dalam Al-Quran, memperkuat kepercayaan bahwa Al-Quran adalah wahyu yang abadi.