Amerika Serikat (AS) berencana memotong akses Ukraina ke layanan internet Starlink milik Elon Musk karena Kyiv menolak proposal Washington terkait mineral. Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, Kyiv menolak proposal awal dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang menyebabkan pembahasan antara pejabat AS dan Ukraina. Dalam pertemuan tersebut, Ukraina diberitahu bahwa akses ke Starlink akan ditutup jika tidak mencapai kesepakatan mengenai mineral penting, yang menjadi kritikal bagi konektivitas internet Ukraina dan keberlangsungan militernya.
Starlink dianggap sebagai Bintang Utara Ukraina dan kehilangan akses ke layanan tersebut akan berdampak besar. Masalah ini kembali muncul selama pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan utusan khusus AS untuk Ukraina, Keith Kellogg. Zelenskiy menolak tuntutan AS sebesar US$500 miliar dalam bentuk kekayaan mineral sebagai pembayaran kembali atas bantuan perang, dengan alasan kurangnya jaminan keamanan khusus dari AS.
Sebelumnya, Zelenskiy juga menolak proposal AS yang melibatkan penjualan 50% mineral penting Ukraina kepada Washington dan perusahaan-perusahaan AS, termasuk grafit, uranium, titanium, dan litium. Perubahan pendapat antara kedua belah pihak telah menimbulkan ketegangan, dengan Presiden Trump mengecam Zelenskiy sebagai “seorang diktator tanpa pemilihan.” Namun, upaya untuk mencapai kesepakatan terus berlanjut, dengan Musk mengirimkan ribuan terminal Starlink ke Ukraina sebagai pengganti layanan yang dihancurkan oleh Rusia pada invasi tahun 2022.
Seiring dengan perkembangan situasi politik dan ekonomi antara AS dan Ukraina, harapan terhadap kesepakatan yang saling menguntungkan tetap ada. Meskipun terjadi ketegangan dan perubahan sikap dari kedua belah pihak, upaya terus dilakukan untuk mempertahankan konektivitas internet yang penting bagi Ukraina. Meskipun ada ancaman potensial pencabutan akses ke Starlink, kerja sama untuk mencapai kesepakatan yang adil dan berkesinambungan tetap menjadi prioritas utama dalam pembahasan kedua negara.