Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, mengungkapkan dampak positif dari hadirnya layanan bisnis emas pertama di Indonesia, yaitu bullion service. Menurut Tony, keberadaan layanan ini dapat mengurangi impor emas dari luar negeri. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa impor logam mulia dan perhiasan di Indonesia mencapai angka 562 ton pada bulan April 2024, yang mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya. Mayoritas impor emas berasal dari negara-negara seperti Australia, Hong Kong, Swiss, dan Singapura. Tony juga menjelaskan bahwa sebagian produksi emas dari PT Freeport Indonesia akan dijual kepada PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, dengan target penjualan sebanyak 30 ton emas tahun ini. Produksi emas ini utamanya berasal dari olahan lumpur anoda dari PT Smelting, anak perusahaan Freeport, dengan estimasi produksi antara 24-28 ton yang mungkin akan terus bertambah. Selain itu, kehadiran bank emas juga diharapkan dapat meningkatkan cadangan emas negara, yang akan berdampak pada cadangan devisa Indonesia dalam bentuk emas.
Bos Freeport Ungkap Keuntungan Bank Emas Indonesia

Read Also
Recommendation for You

Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengimpor telur dari Turki dan Korea Selatan sebagai upaya untuk…

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menunjukkan dukungannya kepada Rusia dalam sebuah pertemuan dengan pejabat…

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami perubahan yang…

Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia dalam konteks hubungan…