Berita  

Kesulitan Petani dalam Memenuhi Kebutuhan Pupuk

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memperhatikan penurunan produktivitas petani di Indonesia, khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) akibat sulitnya mendapatkan pupuk. Menurut Zulkifli, berbagai peraturan dan ketentuan yang ada di kementerian dan lembaga sering saling tumpang tindih, sehingga membuat akses petani ke pupuk menjadi sulit. Dalam upaya mengatasi masalah ini, Zulkifli telah melakukan rapat koordinasi untuk menyederhanakan aturan dan memastikan petani bisa dengan mudah mendapatkan pupuk.

Menurut penjelasan Zulkifli dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, beliau menegaskan bahwa jumlah aturan terkait pupuk yang harus diperhatikan oleh petani mencapai lebih dari 50, dan hal ini menjadi hambatan dalam distribusi pupuk. Dengan berkata bahwa “Jika bisa dipersulit, kenapa dipermudah,” Zulkifli menyatakan komitmennya untuk memangkas aturan yang panjang tersebut agar pupuk dapat lebih cepat sampai ke petani. Beliau juga mengingatkan petani yang kesulitan mendapatkan pupuk untuk segera melaporkan, sambil menegaskan bahwa pelaku yang mengganggu produktivitas petani akan ditindak tegas.

Zulkifli melihat pentingnya ketersediaan pupuk untuk meningkatkan produktivitas petani yang sangat diperlukan dalam mencapai target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah. Dengan menjamin ketersediaan pupuk pada awal musim tanam di Kabupaten OKI, Zulkifli mengimbau petani untuk melapor jika pupuk tidak tersedia dan menegaskan bahwa penanggung jawab akan segera bertindak untuk mengatasi masalah tersebut. Demi meningkatkan produktivitas petani, distribusi pupuk yang lancar menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut.

Source link

Exit mobile version