Lewis Hamilton menghadapi tantangan besar saat meninggalkan Mercedes setelah 12 tahun bersama tim. Hal ini tidak hanya berarti berpisah dengan lingkungan dan prosedur yang akrab, tetapi juga meninggalkan unit tenaga Mercedes yang telah mendukungnya dalam 356 balapan. Perpindahan Hamilton ke Ferrari pada F1 2025 merupakan perubahan tim terbesar dalam sejarah olahraga ini. Salah satu tantangan besar yang dihadapi Hamilton adalah beradaptasi dengan unit daya Scuderia yang sangat berbeda dengan mesin Mercedes. Mesin V6 hibrida Mercedes telah menjadi standar dalam desain powertrain, namun Ferrari juga telah membuat lonjakan signifikan dengan mesin Italia dan perubahan aerodinamis pada 2017.
Bernie Collins, mantan ahli strategi Aston Martin dan pundit Sky Sports F1, mempertimbangkan dampak dari kepindahan Hamilton ke Ferrari sebagai salah satu tantangan terbesar pembalap Inggris itu. Collins percaya bahwa Hamilton akan menghadapi banyak kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan Ferrari, mulai dari cara kerja mesin sampai tata letak setir yang berbeda. Meskipun tantangan itu besar, Collins yakin Hamilton akan mampu mengatasinya dengan baik.
Perubahan regulasi untuk tahun 2026 juga akan membuat Hamilton dan pembalap lainnya menghadapi pengalaman berkendara yang sangat berbeda, dengan 50 persen tenaga berasal dari motor listrik. Meskipun ada banyak tantangan yang menunggu Hamilton di depan, ia tetap optimis dan siap menghadapi perubahan tersebut. Dengan bakat dan pengalaman yang dimilikinya, Hamilton diyakini mampu berhasil menghadapi tantangan baru di Ferrari dan menjaga performa terbaiknya di lintasan.