Krisis air sedang melanda ibu kota Peru, Lima, dengan lebih dari 635.000 orang mengalami kekurangan pasokan air yang memadai. Meskipun Lima memiliki Samudra Pasifik di satu sisi, Pegunungan Andes di sisi lain, dan tiga sungai yang melintasinya serta muka air tanah, jarang turun hujan, menyebabkan masalah akses air bersih terutama bagi warga di permukiman kumuh. Truk tangki biru mengantarkan air gratis seminggu sekali, atau bahkan lebih jarang, ke beberapa bagian San Juan de Miraflores di Selatan kota. Namun, air yang dibawa truk tidak selalu higienis sehingga menyebabkan masalah kesehatan seperti kram perut dan migrain bagi warga setempat.
Saat musim dingin tiba, truk sering tidak dapat mengantar air karena kondisi jalanan yang tak memungkinkan. Hal ini membuat warga seperti Catalina Naupa harus mencuci pakaian mereka sekali dalam seminggu atau bahkan lebih jarang untuk menghemat pasokan air. Menurut Nicolas Reyes dari perusahaan air kota Sedapal, perusahaan tersebut hanya mampu mendistribusikan sekitar 30 liter air per orang setiap hari, jauh di bawah jumlah minimum 50-100 liter yang disarankan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Masalah ini semakin diperparah oleh perubahan iklim yang mengancam pasokan air di pegunungan dan sungai serta kurangnya perencanaan kota yang memperhatikan warga di permukiman kumuh. Tingkat marjinalisasi warga di luar Lima juga menyebabkan migrasi ke kota yang memperlama masalah akses air bersih. Perjuangan warga San Juan de Miraflores untuk mendapatkan air bersih sebagai kebutuhan pokok sehari-hari menggambarkan adanya kesenjangan sosial dan akses informasi terkait pentingnya air bersih bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari.
Temuan ini menggarisbawahi perlunya tindakan nyata dari pemerintah dan instansi terkait untuk menangani krisis air di Lima dan memastikan bahwa semua warga memiliki akses yang setara terhadap pasokan air yang bersih dan aman. Keberlanjutan sumber daya air kota Lima harus menjadi prioritas agar keprihatinan akan krisis air ini dapat diatasi dengan langkah-langkah yang efektif dan berkelanjutan.