Sebagai insinyur strategi utama untuk Red Bull Racing, Hannah Schmitz beroperasi di pitwall selama balapan. Sebagai salah satu wanita yang langka di pitwall, perhatian terhadapnya menambah tekanan. Namun, Schmitz mengakui bahwa ini adalah sesuatu yang harus diterima. Di usianya yang sudah 39 tahun, Schmitz tumbuh tanpa memiliki panutan wanita senior di industri F1. Sekarang, ia menjadi sosok yang patut diperhatikan. Meskipun tidak bermaksud menonjolkan jenis kelaminnya, Schmitz menyadari bahwa inklusi dan keragaman bergerak lambat dalam industri ini. Oleh karena itu, ia beralih pandangan dan mendukung untuk menampilkan keberagaman dalam pekerjaan teknik. Schmitz merupakan Insinyur Strategi Utama untuk Red Bull Racing dan memimpin banyak inisiatif di dalam perusahaan, termasuk jaringan inklusi gender. Ia juga mengadakan webinar menjelang Hari Perempuan Internasional untuk menginspirasi lebih banyak wanita di industri F1. Keberhasilan Schmitz dalam karirnya sebagai insinyur strategi Red Bull Racing, diimbangi dengan kesulitan menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan keluarga, memiliki inspirasi ketika Allyson Felix, seorang atlet Olimpiade yang kembali ke pekerjaan setelah melahirkan. Red Bull juga memiliki kebijakan yang mendukung orang tua, termasuk dukungan untuk orang tua yang bekerja di lintasan balap. Semua ini membantu Schmitz untuk tetap fokus dan terinspirasi di tengah tekanan dan kesulitan yang ia hadapi.
Hannah Schmitz: Dorongan Untuk Perempuan di F1

Read Also
Recommendation for You

Amerika Serikat akan segera menjadi bagian dari kalender WRC 2026 setelah menandatangani kontrak multi-tahun. Keputusan…

Pembalap Liqui Moly Dynavolt Intact GP berhasil meraih pole position keempatnya pada Moto2 2025, setelah…

Marc Marquez berhasil meraih kemenangan kelima beruntun dalam Sprint Race 2025 di Jerez setelah menahan…

Q2 MotoGP Spanyol dimulai dengan keunggulan awal dari Marc Marquez yang mencatat waktu 1:35,643, menandakan…