Perang antara Rusia dan Ukraina kembali memanas meskipun Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan gencatan senjata terkait serangan terhadap infrastruktur energi dan serangan di Laut Hitam. Kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar kesepakatan tersebut. AS telah mengumumkan adanya kesepakatan terpisah dengan Rusia dan Ukraina untuk menghentikan serangan di Laut Hitam dan terhadap fasilitas energi satu sama lain. Namun, pernyataan yang dikeluarkan oleh Moskow dan Kyiv menunjukkan bahwa kedua negara masih memiliki perbedaan tajam dalam memahami kesepakatan ini. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa pihak AS telah memberi tahu Kyiv bahwa kesepakatan ini berlaku segera setelah diumumkan. Namun, Kremlin menegaskan bahwa kesepakatan tersebut baru akan berlaku jika bank milik negara Rusia yang terkena sanksi diizinkan kembali terhubung dengan sistem pembayaran internasional. Uni Eropa dengan cepat menolak syarat tersebut, menyatakan bahwa pencabutan sanksi tidak akan terjadi sampai Rusia menarik pasukannya dari Ukraina. Juru bicara Komisi Eropa menegaskan bahwa Eropa tidak akan menghapus sanksi…
Kremlin mengeklaim telah berhenti melakukan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina sejak 18 Maret. Namun, seorang pejabat senior kepresidenan Ukraina membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa Rusia telah menyerang delapan fasilitas energi Ukraina sejak tanggal tersebut. Pada malam yang sama, Rusia melaporkan bahwa mereka telah menembak jatuh sembilan drone Ukraina, termasuk dua di atas Laut Hitam. Selain itu, Moskow menuduh Ukraina mencoba menyerang fasilitas penyimpanan gas di Krimea yang diduduki Rusia serta infrastruktur energi di wilayah Kursk dan Bryansk. Namun, Ukraina membantah melakukan serangan tersebut. Sebaliknya, Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah meluncurkan 117 serangan drone semalam, dengan kota Kryvyi Rih terkena serangan drone terbesar yang pernah terjadi di kota tersebut. “Melakukan serangan sebesar ini setelah negosiasi gencatan senjata adalah sinyal jelas bagi dunia bahwa Moskow tidak berniat mengejar perdamaian nyata,” tulis Zelensky di platform media sosial X. Diplomat-diplomat Uni Eropa mengatakan bahwa sebagian besar…
Hingga kini, belum ada kejelasan apakah gencatan senjata yang diumumkan oleh AS akan benar-benar dijalankan oleh kedua belah pihak. Dengan Rusia dan Ukraina masih saling tuduh, serta Uni Eropa menolak tuntutan Moskow, prospek perdamaian di kawasan tersebut tetap tidak pasti. Seorang pejabat pertahanan senior Eropa bahkan menyatakan pesimis terhadap kemungkinan tercapainya gencatan senjata dalam waktu dekat. “Semuanya akan tergantung pada prospek gencatan senjata, tetapi saya tidak optimis,” kata pejabat tersebut. Sementara itu, perwakilan PBB, Stephane Dujarric, menekankan pentingnya mencapai kesepakatan untuk menjamin kebebasan navigasi di Laut Hitam guna melindungi kapal-kapal sipil dan infrastruktur pelabuhan. Menurutnya, hal ini akan menjadi kontribusi penting bagi keamanan pangan global dan rantai pasokan dunia.