Marc Marquez, seorang pembalap muda yang telah membuktikan dirinya sebagai juara kelas 125cc (2010) dan Moto2 (2012), menandakan bahwa keberhasilannya akan terus berlanjut dalam sejarah balap motor. Debutnya di kelas utama, khususnya di GP Qatar, membuat penonton terkesima saat ia berhasil finis di podium ketiga. Namun, penampilan spektakuler Marquez benar-benar dirasakan pada MotoGP Amerika di Austin pada 21 April 2013, di mana ia mencatatkan kemenangan pertamanya dan menjadi pembalap termuda yang memenangi balapan di kelas utama pada usia 20 tahun.
Kemenangan Marquez tersebut menandai awal dari rentetan kemenangan impresifnya di Circuits of The Americas (COTA), di mana antara tahun 2013 hingga 2021, ia berhasil menang tujuh kali dengan enam di antaranya secara beruntun. Meskipun rekor pole position pertamanya di MotoGP dipatahkan oleh Fabio Quartararo pada tahun 2019, Marquez selalu tampil dominan di Austin dengan start terdepan dan podium tertinggi, kecuali pada tahun 2019 di mana ia mengalami kecelakaan.
Setelah absen satu tahun akibat pandemi dan cedera serius, Marquez kembali pada tahun 2021 untuk memperpanjang dominasinya di COTA dengan kemenangan ketujuh. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, khususnya pada 2022 dan 2023, Marquez mengalami tantangan yang membuatnya tidak dapat mempertahankan kemenangan di sirkuit tersebut.
Pada musim pertamanya bersama Gresini Ducati GP23, Marquez mengawali balapan dari posisi ketiga di grid sebelum mengalami kegagalan rem dan terjatuh di sirkuit. Kemenangan pun jatuh ke tangan Maverick Vinales yang tampil dominan sepanjang weekend balapan. Namun, Marquez tetap bertekad untuk finis terdepan dalam GP Amerika demi mempertahankan tradisi kemenangan di COTA hingga tahun 2024.