PortalMetroTV.biz adalah portal berita online yang menyajikan informasi terbaru dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup
Berita  

Hujan Masih Terjadi: Penjelasan BMKG

Musim hujan masih membayangi Indonesia meskipun diprediksi sudah memasuki musim kemarau. Penyebab hujan yang terjadi saat ini, menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, adalah akibat konvergensi dan labilitas lokal yang mendukung proses konvektif pada skala lokal. Meskipun sudah masuk musim pancaroba dari hujan ke kemarau, beberapa wilayah seperti Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua masih mengalami curah hujan yang signifikan.

Selain itu, BMKG juga memonitor adanya bibit siklon tropis di Laut Arafura yang mempengaruhi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia. Wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku bagian selatan, dan Papua Selatan terdampak oleh bibit siklon ini, dengan potensi gelombang laut yang meningkat di sekitar pusat sirkulasi. Di sisi lain, sejumlah wilayah Indonesia masih menghadapi potensi curah hujan yang signifikan, terutama di bagian selatan dan timur, didukung oleh beberapa faktor atmosfer seperti MJO dan jenis gelombang atmosfer lainnya.

Pada periode 11-17 April 2025, BMKG memperkirakan cuaca di sejumlah wilayah Indonesia didominasi berawan hingga hujan ringan, dengan potensi peningkatan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Sementara untuk periode 14-17 April, kondisi cuaca yang serupa tetap dominan dengan potensi hujan lebat hingga sangat lebat dan angin kencang terjadi di sejumlah wilayah.

Dalam rilis Prediksi Musim Kemarau Tahun 2025, BMKG memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan masuk musim kemarau pada periode April hingga Juni. Durasi musim kemarau di berbagai wilayah Indonesia bervariasi, mulai dari 6 dasarian/2 bulan hingga lebih dari 24 dasarian. Meski musim kemarau, hujan tetap bisa terjadi karena berbagai faktor seperti iklim global, regional, dan lokal memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. Penyebab hujan di Indonesia juga dipengaruhi oleh topografi wilayah yang beragam.

Source link