Ketua Komisi XII DPR RI memberikan dukungan terhadap langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam menyesuaikan kebijakan untuk menghadapi tantangan global dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Menteri Bahlil menyatakan bahwa rencana Indonesia untuk meningkatkan impor LPG dan minyak mentah dari Amerika Serikat adalah bagian dari strategi politik dagang sebagai respons terhadap kebijakan proteksionisme perdagangan global terkait tarif impor yang diberlakukan oleh beberapa negara.
Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menilai bahwa langkah Pemerintah Indonesia untuk menaikkan impor crude oil dan LPG dari AS adalah strategi yang tepat untuk menyeimbangkan neraca perdagangan bilateral dan dapat membawa manfaat dalam perundingan tarif dengan AS. Meskipun impor migas yang ditingkatkan dari AS tidak akan meningkatkan impor migas nasional secara keseluruhan, tetapi pengadaan migas dari sumber lain mungkin akan dialihkan ke AS.
Bambang melihat bahwa keputusan ini harus memberikan solusi win-win bagi semua pihak terkait, termasuk AS dan negara-negara lain yang dapat terdampak oleh penyesuaian impor migas Indonesia. Dia memaparkan bahwa Indonesia saat ini mengimpor sebagian besar LPG dari berbagai negara termasuk AS, UEA, Qatar, Arab Saudi, dan Aljazair dengan tujuan untuk diversifikasi sumber energi dan menyeimbangkan perdagangan bilateral dengan AS.
Pada akhirnya, Bambang menyatakan dukungan terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Menteri Bahlil dalam menjalankan kebijakan Presiden Prabowo untuk menghadapi tantangan perdagangan internasional dengan mempertimbangkan kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Komisi XII DPR RI akan terus memantau perkembangan kebijakan ini dan memberikan dukungan serta masukan konstruktif untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil pemerintah memberikan manfaat maksimal bagi bangsa dan negara.