Marko, penasihat senior tim Red Bull Racing, mengekspresikan kekhawatiran besar terhadap kemampuan tim untuk mempertahankan Max Verstappen setelah serangkaian gangguan teknis dan kinerja buruk di lintasan. Hal ini membuat Verstappen finis pada posisi keenam di Grand Prix Bahrain, memunculkan kebutuhan akan perbaikan dalam mobil untuk memungkinkan pembalap Belanda tersebut untuk kembali meraih kemenangan. Saat ini, Verstappen menempati posisi ketiga dalam klasemen pembalap dengan 69 poin, sedangkan Lando Norris dari McLaren memimpin klasemen dengan 77 poin, diikuti oleh rekan setimnya Oscar Piastri dengan 74 poin.
Meskipun masih memiliki kontrak dengan Red Bull hingga akhir musim 2028, masa depan Verstappen diragukan karena adanya klausul kinerja yang harus dipenuhi oleh tim Milton Keynes. Red Bull dihadapkan pada tantangan untuk memberikan mobil yang dapat bersaing dengan McLaren, yang telah memenangkan tiga balapan musim ini. Red Bull RB21 tampak kurang handal dan menimbulkan kesulitan bagi pembalapnya, menyebabkan sorotan pada kebutuhan untuk pembenahan mendesak. Prinsipal Red Bull, Christian Horner, menyatakan bahwa tim telah mengidentifikasi masalah namun membutuhkan lebih banyak waktu untuk menemukan solusi yang tepat.
Dengan balapan terakhir dari triple header pertama kalender F1 mendekat, Red Bull harus segera menemukan jawaban atas kendala mereka jika ingin mengungguli McLaren dalam perebutan gelar. Krisis tim Red Bull menjadi sorotan setelah kesulitan di Bahrain, dengan peralatan pit yang rusak dan kinerja yang kurang memuaskan menjadi masalah utama yang harus segera diatasi. Kesulitan Verstappen di lintasan dan ketidakmampuan tim untuk menyediakan mobil yang kompetitif membuat masa depan pembalap Belanda itu semakin tak pasti.