Gubernur California, Gavin Newsom, menentang serangkaian tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump, karena industri negara bagian tersebut terdampak oleh perang tarif yang dipicu oleh keputusan Trump. Newsom, yang merupakan rival politik Trump, menganggap tindakan Trump sebagai langkah bunuh diri dan meminta presiden untuk menarik kembali tarif tersebut.
Newsom menyatakan bahwa manuver ekonomi Trump menyebabkan kerugian bagi warga Amerika sehari-hari, termasuk pendukung Trump. Menurutnya, tindakan ini amat mahal dan bahkan merugikan para donor dan teman miliarder presiden Partai Republik itu. Ia juga menyebut tindakan tersebut sebagai personifikasi korupsi dan mengecam Trump atas tindakan yang dianggap melanggar hukum.
Jaksa Agung Rob Bonta menambahkan bahwa kewenangan untuk menetapkan tarif seharusnya ada di tangan Kongres dan bukan di presiden. Ia menuntut pengadilan untuk mengendalikan Trump dan menghentikan tindakan yang dianggap tidak sesuai dengan hukum. Gugatan ini menandai pertama kalinya sebuah negara bagian menggugat atas tarif yang diterapkan oleh pemerintah.
Sebagai negara bagian dengan ekonomi terbesar kelima di dunia, California memiliki pengaruh ekonomi yang besar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB AS. Trump sebelumnya telah mengumumkan tarif resiprokal untuk beberapa negara, termasuk China. Hal ini memicu perselisihan perdagangan antara AS dan China yang semakin memanas. California, sebagai negara bagian terbesar dalam hal produksi manufaktur dan pertanian di AS, merasa terdampak oleh perang tarif ini.
Dengan kesimpulan dari gugatan yang diajukan oleh Gubernur Newsom dan Jaksa Agung Bonta, terjadi ketegangan antara eksekutif dan yudikatif terkait wewenang untuk menerapkan tarif. Hal ini juga menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang berlaku dalam perdagangan internasional.